“Sesunggunya Kami telah menjadikan manusia dalam
bentuk sebaik-baiknya” (QS. At-Tin: 4).
Adapun mengenai penciptaan manusia, Allah
menerangkan prosesnya secara detail dan terperinci dalam Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia
dengan air yang tersaring dari tanah. Kemudian Kami jadikan dia setitik mani di
tempat yang aman. Kemudian Kami jadikan mani itu segumpal darah, lantas darah
itu Kami jadikan sekerat daging, lantas daging itu Kami jadikan tulang, lalu
tulang itu Kami balut dengan daging, kemudian Kami jadikan dia satu kejadian
yang lain (sifatnya), maka Maha Suci Allah, sebaik-baiknya pencipta” (QS. Al-Mu`minun: 12-14).
Dalam sebuah hadis Nabi SAW, diceritakan tentang
bagaimana Allah meniupkan ruh kepada setiap jiwa manusia:
“Sesungguhnya seseorang dari kamu semua itu
dikumpulkan kejadiaanya dalam perut ibunya, empat puluh hari sebagai mani,
empat puluh hari sebagai darah, dan empat puluh hari sebagai daging, kemudian
Allah mengutus seorang malaikat, maka ia pun meniupkan ruh ke dalam tubuhnya.
Dan malaikat diperintah mencatat empat kalimat, yaitu mengenai rizki orang itu,
ajalnya, amal perbuatannya, dan celaka atau bahagianya” (HR. Muslim).
Berdasarkan keterangan Al-Quran dan hadis di atas,
sesungguhnya Islam menolak gagasan bahwa manusia berasal dari kera sebagaimana
yang diungkapkan oleh Charles Darwin dengan teori evolusinya. Teori evolusi
Darwin pada abad modern ini telah dibantah oleh Harun Yahya, seorang
cendekiawan Muslim yang meneliti tentang genealogi manusia berdasarkan ayat-ayat
Al-Quran sebagaimana disebutkan di atas. Ayat-ayat tentang proses penciptaan
manusia di atas juga telah diteliti dan diakui kebenarannya oleh para ilmuwan
kedokteran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar