Laman

Kamis, 23 Januari 2014

Pandangan Islam kepada orang yang menganggap manusia berasal dari kera?



Dalam perspektif Islam, sesungguhnya manusia adalah makhluk yang paling sempurna, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah:
 
“Sesunggunya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya” (QS. At-Tin: 4).
Adapun mengenai penciptaan manusia, Allah menerangkan prosesnya secara detail dan terperinci dalam Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dengan air yang tersaring dari tanah. Kemudian Kami jadikan dia setitik mani di tempat yang aman. Kemudian Kami jadikan mani itu segumpal darah, lantas darah itu Kami jadikan sekerat daging, lantas daging itu Kami jadikan tulang, lalu tulang itu Kami balut dengan daging, kemudian Kami jadikan dia satu kejadian yang lain (sifatnya), maka Maha Suci Allah, sebaik-baiknya pencipta”  (QS. Al-Mu`minun: 12-14).
Dalam sebuah hadis Nabi SAW, diceritakan tentang bagaimana Allah meniupkan ruh kepada setiap jiwa manusia:

“Sesungguhnya seseorang dari kamu semua itu dikumpulkan kejadiaanya dalam perut ibunya, empat puluh hari sebagai mani, empat puluh hari sebagai darah, dan empat puluh hari sebagai daging, kemudian Allah mengutus seorang malaikat, maka ia pun meniupkan ruh ke dalam tubuhnya. Dan malaikat diperintah mencatat empat kalimat, yaitu mengenai rizki orang itu, ajalnya, amal perbuatannya, dan celaka atau bahagianya” (HR. Muslim).

Berdasarkan keterangan Al-Quran dan hadis di atas, sesungguhnya Islam menolak gagasan bahwa manusia berasal dari kera sebagaimana yang diungkapkan oleh Charles Darwin dengan teori evolusinya. Teori evolusi Darwin pada abad modern ini telah dibantah oleh Harun Yahya, seorang cendekiawan Muslim yang meneliti tentang genealogi manusia berdasarkan ayat-ayat Al-Quran sebagaimana disebutkan di atas. Ayat-ayat tentang proses penciptaan manusia di atas juga telah diteliti dan diakui kebenarannya oleh para ilmuwan kedokteran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar