Sobat Birru Gie yang hebat.
Jihad Akbar dalam kajian tasawuf (kalangan sufi)
mengatakan bahwa jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu. Mereka menganggap
sesungguhnya nafsu negatif harus diperangi, karena inilah tantangan terbesar
dan terberat dalam berjuang agar menjadi orang Muslim yang kaffah.
Namun, bagi sebagian lain berpendapat berbeda.
Bahkan, sebagian ulama mengatakan hadis yang mengatakan jihad akbar adalah
melawan hawa nafsu merupakan hadis palsu. Mereka berpendapat bahwa jihad akbar
adalah perang secara fisik, yang memang mengancam jiwa, melemahkan mental, dan
hidup dalam tekanan serta ancaman. Seperti yang pernah dialami oleh Rasul dan
umat terdahulu dalam perang-perang akbar yang telah tercatat dalam sejarah.
Terlepas dari segala perdebatan mengenai pengertian
detail dari jihad yang paling besar atau paling hebat, sebagai umat Muslim
hendaknya kita memaknai bahwa jihad atau berjuang secara sungguh-sungguh demi
mendapatkan keridhaan Allah SWT, seberapapun besar atau kecilnya, harus kita
lakukan dengan sepenuh hati. Jika memang kondisi di negara kita terjadi
peperangan sehingga pada kondisi tertentu hak-hak kita untuk melakukan
peribadatan terganggu, maka wajib hukumnya kita melawan pihak yang mengekang
hak kita.
Jika zaman dan situasi di negara kita sudah bukan
era perang lagi, maka jihad yang kita lakukan tentu dengan aktivitas bentuk
lain. Melakukan perbaikan, pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemberantasan
korupsi, atau penegakan hukum misalnya. Sebagai umat Muslim yang cerdas,
hendaknya kita bersikap dewasa dalam beraktivitas mengenai perkara jihad.
Mengendalikan nafsu sehingga ia tidak menguasai diri kita adalah salah satu hal
yang patut dilakukan sebagai sebentuk jihad bagi kita, umat Muslim yang hidup
pada zaman post-modern ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar