Laman

Senin, 20 Januari 2014

Apa benar bahwa jihad akbar adalah melawan hawa nafsu? Oleh Gie Febryan Ginanjar


Sobat Birru Gie yang hebat.

Jihad Akbar dalam kajian tasawuf (kalangan sufi) mengatakan bahwa jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu. Mereka menganggap sesungguhnya nafsu negatif harus diperangi, karena inilah tantangan terbesar dan terberat dalam berjuang agar menjadi orang Muslim yang kaffah.

Namun, bagi sebagian lain berpendapat berbeda. Bahkan, sebagian ulama mengatakan hadis yang mengatakan jihad akbar adalah melawan hawa nafsu merupakan hadis palsu. Mereka berpendapat bahwa jihad akbar adalah perang secara fisik, yang memang mengancam jiwa, melemahkan mental, dan hidup dalam tekanan serta ancaman. Seperti yang pernah dialami oleh Rasul dan umat terdahulu dalam perang-perang akbar yang telah tercatat dalam sejarah.

Terlepas dari segala perdebatan mengenai pengertian detail dari jihad yang paling besar atau paling hebat, sebagai umat Muslim hendaknya kita memaknai bahwa jihad atau berjuang secara sungguh-sungguh demi mendapatkan keridhaan Allah SWT, seberapapun besar atau kecilnya, harus kita lakukan dengan sepenuh hati. Jika memang kondisi di negara kita terjadi peperangan sehingga pada kondisi tertentu hak-hak kita untuk melakukan peribadatan terganggu, maka wajib hukumnya kita melawan pihak yang mengekang hak kita.

Jika zaman dan situasi di negara kita sudah bukan era perang lagi, maka jihad yang kita lakukan tentu dengan aktivitas bentuk lain. Melakukan perbaikan, pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, atau penegakan hukum misalnya. Sebagai umat Muslim yang cerdas, hendaknya kita bersikap dewasa dalam beraktivitas mengenai perkara jihad. Mengendalikan nafsu sehingga ia tidak menguasai diri kita adalah salah satu hal yang patut dilakukan sebagai sebentuk jihad bagi kita, umat Muslim yang hidup pada zaman post-modern ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar