Laman

Selasa, 21 Januari 2014

Adam, Nabi



Oleh Dr. Asep Usman Ismail

Nabi Adam a.s. adalah nabi dan rasul Allah pertama. Beliau disebut abul basyar, bapak manusia; sedangkan manusia disebut Bani Adam, anak cucu atau keturunan Nabi Adam. Menurut Al-Qur`an, Nabi Adam dan keturunannya adalah khalifah Allah di bumi, wakil Allah di bumi yang bertugas memakmurkan bumi untuk kesejahteraan umat manusia. Kisah penciptaan Adam sebagai khalifah Allah di bumi diawali dengan dialog Allah dengan para malaikat dan Iblis sebagaimana disebutkan pada ayat Al-Qur`an yang berikut: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 30).

Menurut al-Maraghi, ayat di atas mengisyaratkan bahwa para Malaikat sebelum Allah menciptakan Nabi Adam a.s. menyaksikan ada makhluk di bumi seperti manusia yang memiliki karakter merusak dan menumpahkan darah. Allah membekali Nabi Adam dengan akal budhi dan nurani, serta membimbing manusia dengan mengutus nabi dan rasul. “barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 38). Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk sujud (menghormati) Nabi Adam a,s., maka semuanya sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q.S. Al-A’raf/7: 11-1).

Iblis berada bersama malaikat di surga, tetapi karakter dasarnya berbeda dengan malaikat. Malaikat diciptakan dari cahaya. Iblis diciptakan dari api. Malaikat makhluk yang patuh kepada Allah. Iblis makhluk pembangkang nomor wahid. Iblis menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam karena merasa: a) lebih baik daripada Adam dilihat dari  segi  asal usul penciptaannya; b) Adam yang seharusnya yang sujud ke Iblis, karena ia lebih senior dibandingkan Adam;  dan c) penciptaan Adam diprotes para Malaikat, sedangkan penciptaan Iblis tidak. Iblis musuh bebuyutan Adam dan anak cucunya. Keduanya turun dari surga. Manusia yang mengikui petunjuk Allah akan kembali ke surga; sedangkan manusia yang menjadi pengikut Iblis masuk ke dalam neraka bersama Iblis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar