Laman

Selasa, 07 Januari 2014

AKIDAH




Oleh Dr. Asep Usman Ismail

Akidah berasal dari kosa kata bahasa Arab ‘aqîdah. Menuut ahli etimologi, ‘aqîdah terbentuk dari kata ‘a-q-d (‘aqd) atau akad yang berarti ikatan, tali atau buhul. ‘Aqîdah secara bahasa berarti ikatan yang kuat.Menurut terminologi (istilah), ‘aqîdah adalah kepercayaan yang dianut oleh orang-orang yang beragama atau tali yang mengokohkan hubungkan manusia dengan Tuhan. Menurut W. Montgomery Watt, akidah sebagai salah satu istilah dalam Islam mengalami perkembangan dalam penggunaanya. Pada permulaan Islam, akidah belum digunakan untuk menyebut pokok kepercayaan Islam yang bersumber dari syahadat, kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Istilah akidah baru disebut-sebut dalam diskusi para mutakallimûn, ulama ilmu kalam, yang membicarakan secara luas kepercayaan-kepercayaan yang terkandung dalam prinsip syahadatayn, dua kesaksian, yakni tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah. Diskusi para mutakallimûn itu kemudian bermuara pada munculnya beberapa aliran kalâm (teologi) dalam Islam seperti Khawarij, Murji`ah, Qadariah dan Jabariah. Puncak perkembangannya, istilah akidah dipergunakan untuk menunjuk keyakinan dasar dalam Islam yang comprehensive sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-’Aqîdat al-Nizhâmiyyah karya al-Juwayni (w. 478 H/1085 M).

’Aqîdah merupakan salah satu dari tiga pilar utama ajaran Islam, yaitu ‘aqîdah, syari’ah dan akhlak. ‘Aqîdah merupakan padanan dari istilah iman yang merupakan kepercayaan atau keyakian dasar.Syari’ah adalah aturan atau hukum; dan akhlak yang merupakan padanan dari istilah etika, moral atau susila. Ketiganya merupakan essensi ajaran Islam yang harus  pada setiap pribadi Muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar