Laman

Kamis, 23 Januari 2014

Mengapa di setiap hati manusia terdapat rasa ketidakpuasan? Oleh Sobat Birru


Istilah hati dalam bahasa Arab berasal dari kata qolbun. Ia diderivikasi dari akar kata taqallaba-yataqallabu yang berarti berbolak-balik.  Hati (qolbun) adalah raja bagi seluruh tubuh manusia, jika hati tersebut baik, maka baiklah segala bentuk perbuatan manusia, namun sebaliknya jika hati tersebut cacat, maka celakalah manusia tersebut. Nabi Muhammad bersabda :

“Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal darah, jika segumpal darah itu baik, maka baiklah semua amal manusia, tetapi jika ia tidak baik, maka semua amal manusia tidak akan menjadi baik. Segumpal darah itu adalah hati” (HR. Bukhari).

Memang sudah menjadi tabiat dasar manusia, bahwa setiap manusia akan merasa tidak puas terhadap apa yang telah ia peroleh, sehingga populer suatu ungkapan, “Andaikata manusia diberi satu gunung emas, maka ia akan meminta dua gunung emas.”

Oleh sebab itu, agar ketidakpuasan menguasai hati, setiap pribadi Muslim haruslah mengontrolnya dengan keimananan dan perasaan ridha terhadap semua yang Allah berikan kepada mereka, karena sesungguhnya kekayaan hakiki adalah kekayaan yang terletak dalam hati yang biasa dinamakan dengan qona’ah (menerima semua ketentuan Allah dengan ridha). Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya sifat qonaah adalah harta yang tidak akan pernah habis” (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar