Laman

Jumat, 14 Februari 2014

Pak admin, kristen itu mnurut anda gmn? Anita Setya Arifian


Terima  Kasih Anita yang kami Muliakan.

Kristen itu merupakan salah satu agama di Indonesia yang di akui keberadaannya oleh pemerintah. Mempunyai ajaran dan pemeluk, mereka sama haknya di berikan kebebasan  untuk memeluk dan meyakini keberadaan agama nya. Sebagai seorang muslim, kita harus hidup rukun, dan saling menghargai, untuk masalah keyakinan adalah urusan individu, tidak di perbolehkan seseorang muslim untuk memaksakan kehendak kepada Kristen begitu pun sebaliknya, kita tidak perlu mendakwahkan agama bagi orang yang sudah beragama. Biarkan lah kita hidup dengan agama apa yang menjadi keyakinan kita. kecuali jika pemuluk lain seperti Kristen, Hindu, Budha menanyakan tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan Islam.

Allah SWT telah menganugerahkan amanah kepada manusia agar kita menjadi khalifah, maka peran, tugas dan fungsi kita adalah beribadah kepada-Nya, dan mencoba mengelola bumi ini sebagai wujud rasa syukur  yaitu bersama membangun, mewujudkan kesejahteraan, kebaikan, dan sifat-sifat kemanusiaan di dalamnya. Etika, budaya, dan hukum di tambah agama telah mengajari umat manusia untuk damai dalam perbedaan. Allah SWT di dalam al Quran menjelaskan

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (Kami telah mengutus) rasu-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan ‘rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu’. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” [An-Nisaa 4, 163-164], berikutnya dalam al Quran disebutkan Tuhan tidak akan memberikan hidayah dan petunjuk-Nya kepada orang-orang yang zalim, pendusta, dan orang-orang yang menyimpang, karena sesungguhnya kelompok ini telah berada dalam kesesatan yang nyata, dimana Tuhan berfirman, "Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah tersesat, dalam kesesatan yang nyata"

Jadi orang yang tidak taat kepada-Nya dan kepada rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dan berada dalam kesesatan yang nyata. Dengan demikian bagi mereka yang berhak untuk mendapatkan hidayah maka Tuhan akan menunjukkan jalannya ke surga dan tidak ada seorang pun yang akan mampu menyesatkannya, dan bagi mereka yang berhak untuk mendapatkan siksa dan terseret ke dalam api neraka, tidak akan ada seorangpun yang akan mampu menjaganya dari siksaan adzab ini. Akan tetapi baik mereka yang berhak mendapatkan adzab ataupun mereka yang berhak mendapatkan pahala, pilihan tersebut  pada awalnya telah diserahkan di tangan manusia.

“Manusia itu adalah umat yang satu. Lalu Allah mengutus nabi-nabi, sebagai pemberi peringatan...“ [Q.S. Al-Baqarah. 2, 213]

Jika Allah berkehendak, Dia dapat dengan mudah membuat bangsa-bangsa yang berbeda menjadi hanya satu umat, memiliki seperangkat hukum yang sama, dan seluruhnya mengikuti Rasul yang sama. Namun, Dia memilih cara yang lain untuk mengukur cara keberImanan seseorang.  Dalam surat al Maidah kembali di tegaskan “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”
 
Allah SWT  tidak akan memberikan hidayah dan petunjuk-Nya kepada orang-orang yang zalim, pendusta, dan orang-orang yang menyimpang seperti ayat di atas. Dengan demikian bagi mereka yang akan mendapatkan hidayah maka Allah SWT akan menunjukkan jalannya yaitu jalan yang lurus dan tidak ada seorang pun yang akan mampu menyesatkannya, dan bagi mereka yang berhak untuk mendapatkan siksa dan terseret ke dalam api neraka, tidak akan ada seorangpun yang akan mampu menjaganya dari siksaan adzab ini. Akan tetapi baik mereka yang berhak mendapatkan adzab ataupun mereka yang berhak mendapatkan pahala, pilihan tersebut  pada awalnya telah diserahkan di tangan manusia untuk mereka pikirkan, mereka baca tanda dan ayat-ayatnya Allah SWT. banyak orang yang beragama selain Islam namun jika Allah menunjukkan jalannya selalu ada petunjuk walau ia awalnya pada keseseatan yang nyata, tapi hidayah Allah SWT akan mengetuk pintu hati manusia yang mau mencari kebenaran dan hidayah Allah SWT.
Terakhir perlu di jelaskan bahwa untuk urusan teologi atau akidah merupakan hak yang melekat bagi setiap jiwa, dalam surat al kafiruan dengan tegas bagimu agamamu, dan bagiku agamaku. Semoga kita mendapatkan hidayah dari Allah SWT untuk tetap berada jalan yang lurus. Wallahu ‘Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar